“dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama aku, sebab aku telah menemukan dombaku yang hilang itu." Lukas 15:6
Seorang anak Perempuan kecil berusia kira-kira 6 tahun terkena sakit kanker, Namanya Lucy. Pada suatu hari Lucy harus dirawat karena kondisi paru-parunya semakin parah. Dilorong rumah sakit itu Lucy melihat sosok laki-laki tinggi berbadan gempal dengan tato disekujur tangannya dengan mengenakan baju berwarna orange, Namanya: Edgar Sinara, seorang narapidana. Perjumpaan ini mengubahkan Nasib dari Edgar Sinara dimana Lucy yakin bahwa Edgar inilah yang seringkali datang dalam mimpinya dan Yesus ingin agar Lucy menolong Edgar. Kadang-kadang Lucy sembunyi-sembunyi menemui Edgar dikamar perawatannya sehingga mereka saling bercerita dan menjadi sahabat. Lucy mengetahui bahwa Edgar sangat sedih karena merindukan isteri dan putrinya dan sedang mengidap sakit ginjal yang sudah sangat parah. Lucy berjanji akan meminta kepada Yesus dan doa dikabulkan. Lucy juga berjanji bahwa dirinya akan memberikan salah satu ginjalnya untuk Edgar. Sampai akhirnya Lucy meninggal dan Edgar mendapatkan Ginjal dari Lucy. Edgarpun selamat. (synopsis film: Lucy Shimmers and The Prince of Peace)
Apa yang dilakukan oleh Lucy adalah hal yang sangat langka sekali. Mungkin orang akan mempertanyakan tindakan Lucy adalah hal yang sia-sia, untuk apa, apalagi Edgar adalah seorang penjahat: untuk apa ditolong dsb. Tetapi kita bisa belajar dari apa yang dilakukan Lucy yaitu: setia pada sudut padang Tuhan Yesus. Apa yang Lucy lakukan adalah Tindakan yang sesuai dengan kehendak Tuhan Yesus.
Dalam pembacaan kita Tuhan Yesus memandang orang yang berdosa bukan sebagai orang yang harus dijauhi atau dihukum atau ditimpakan penderitaan namun orang yang juga memiliki kesempatan untuk diselamatkan. Pendosa bagi Yesus juga menjadi bagian dari karya diselamatkan.
Hal inilah menjadi panggilan kita agar kita mengikuti cara Tuhan Yesus memandang mereka yang berdosa. Seperti seorang Bapa dan seorang peternak yang mencari dan memeluk anaknya sekalipun sudah berdosa dan kotor sekali. Para pendosa atau orang berdosa membutuhkan pertolongan kita untuk merasakan dan datang kepada Tuhan Yesus karena kita semua adalah orang yang berdosa dan tidak ada yang tanpa dosa sama sekali. Oleh karena itu marilah kita saling berlomba untuk saling menghadirkan kebaikan dan kasih kepada mereka yang dianggap berdosa. Bukan sebaliknya malah menghakimi, menjauhkan atau malah menyebarkan fitnah-fitnahan. Amin. SolaDeoGracia.
Pdt. Ima F. Simamora