Hari Tuhan seringkali diidentikan dengan hari kiamat atau kematian. Hari dimana Tuhan Yesus menjemput dalam kematian atau kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali dan terjadi kiamat dimana terjadi bencana besar dan kehancuran dunia yang sangat hebat. Tetapi apakah hari Tuhan memang sangat identik dengan konsep seperti itu? Kok hari Tuhan menjadi sangat ironis dan menakutkan sekali.
Dalam pembacaan dari Lukas 21:25-35 harinya Tuhan menyatakan dalam tiga hal:
- Sang Penyelamat Datang. Gambaran hari Tuhan adalah kedatangan Sang Penyelamat pada saat terjadi ketakutan yang sangat besar didalam hidup manusia dalam menghadapi gejolak dunia, kehidupan dan alam semesta. Bangsa-bangsa takut dan bingung terhadap gejolak dan deru lautan. Orang-orang mati dalam kecemasan dan ketakutan akan kondisi bumi. Namun bagi kita hari Tuhan adalah hari Sang Penyelamat datang.
- Pemeliharaan Tuhan yang tidak berkesudahan. Dalam perumpamaan pohon ara yang mengeluarkan tunasnya. Tunas daun bagi pertumbuhan pohon berarti pohon bertumbuh dengan baik, perkembangan. Didalam perumpamaan munculnya tunas daun berarti akan hadir musim panas. Itu berarti hadirnya musim menanam. Oleh karenanya hari Tuhan itu sudah dekat dalam harapan dan pemeliharaan kehidupan.
- Peringatan terhadap hari Tuhan. Dalam menghadapi hari Tuhan, Tuhan Yesus mengingatkan agar umat tidak lupa diri dan terjebak pada tindakan-tindakan pesta pora, memabukan dan kepentingan-kepentingan duniawi. Hal ini adalah jerat yang akan membawa umat lupa diri dan tumpul dalam membaca, merasakan akan kedatangan Tuhan. Umat diajak untuk bangkit dan mengangkat muka dalam arti, semangat dalam berusaha, percaya pada harapan Tuhan dan giatlah berusaha dan menjalankan kebenaran Allah. Solagracia.
Pdt. Ima F. Simamora