Menurut kalender Gerejawi, satu minggu sebelum Minggu advent pertama setiap tahun disebut sebagai Minggu Kristus Raja. Minggu ini sekaligus penutup atau minggu terakhir dari tahun kalender gerejawi tahun B. Kali ini penekanannya pada dimensi pengalaman batin orang percaya yang bertumpu pada percakapan antara Tuhan Yesus dan Pilatus tentang identitas sejati Tuhan Yesus sebagaimana dimuat dalam bacaan Injil Yohanes 18:33-38.
Pada saat Yesus diproses oleh Pilatus, Yesus menyatakan bahwa Kerajaan-Nya bukan dari dunia ini (ay.36). Ini menunjukkan bahwa Kerajaan Kristus tidak berasal dari struktur politik atau sosial dunia, melainkan dari sorga. Yesus juga menyatakan bahwa jika Kerajaan-Nya dari dunia ini, tentu hamba-hambaNya akan melawan untuk melindungi-Nya dari orang Yahudi. Namun, karena Kerajaan-Nya bukan dari dunia ini, mereka tidak melakukannya. Pilatus kemudian bertanya kepada Yesus, "Jadi Engkau adalah raja?" Lalu Yesus menjawab, "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran" (Ay.37). Dengan demikian, Yesus mengidentifikasikan diri-Nya sebagai Raja yang datang untuk memberi kesaksian tentang kebenaran Allah.
Identifikasi Yesus sebagai raja tidaklah sembarangan; hal ini bukanlah suatu tindakan politik biasa melainkan sebuah deklarasi spiritual yang kuat. Ia menegaskan bahwa Kerajaan-Nya adalah absolut dan tidak terkait dengan struktur dunia. Ini berarti bahwa segala hal harus dipandang dalam konteks kesaksian-Nya tentang kebenaran Allah. Yesus juga menyebutkan bahwa dirinya datang "untuk memberi kesaksian tentang kebenaran." Hal ini menekankan bahwa misi utama-Nya adalah membawa orang-orang kepada kebenaran Allah. Dalam konteks ini, kita diminta untuk memahami apa itu kebenaran dan bagaimana kita bisa hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitabiah.
Dengan demikian Identifikasi Yesus sebagai Raja menegaskan posisi-Nya sebagai pemimpin abadi yang absolut dan sumber kehidupan bagi semua manusia. Sebagai Raja yang sejati, Yesus memiliki kedaulatan yang lebih tinggi daripada kekuasaan duniawi. KerajaanNya bersifat kekal dan menegakkan kebenaran abadi. Mari kita hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitabiah dan bersiap untuk memberi kesaksian tentang kebenaran Allah di tengah-tengah dunia yang kompleks ini.
Tema kebaktian Minggu Kristus Raja kali ini mengajak kita memahami bahwa Kristus adalah Raja segala raja dan berkuasa atas segala sesuatu. Maka dari itu kita mesti tetap setia menaruh pengharapan pada Kristus saat menghadapi pergumulan berat dalam kehidupan. Memahami dan menyandarkan hidup sesuai dengan apa yang Yesus ajarkan memang seringkali tidak mudah. Meskipun kita sulit memahami atau menerima pilihan atau jalan Tuhan terhadap suatu peristiwa, kita tidak boleh kehilangan keyakinan bahwa Ia sanggup melakukan segala sesuatu karena Yesus adalah Raja di atas segala Raja. KekuasanNya melampaui kuasa segala sesuatu baik lembaga/instansi/institusi maupun pemerintahan apapun di dunia ini.
Perlu dingat juga bahwa sebagai bagian dari warga Kerajaan Allah, kita memiliki tanggung jawab untuk membawa nilai-nilai Kerajaan ke dalam kehidupan sehari-hari. Ini termasuk memperlakukan orang lain dengan kasih, keadilan, dan hormat, yaitu nilai-nilai yang diajarkan oleh Kristus. Dalam masyarakat yang sering kali terpecah belah oleh perbedaan pendapat dan konflik, menjadi agen perdamaian dan rekonsiliasi adalah panggilan bagi setiap pengikut Kristus. Selamat menyongsong Masa Raya Natal 2024. Soli Deo Gloria.
Pdt. Adi Cahyono