Keluarga sebagai satuan komunitas terkecil di tengah-tengah masyarakat memiliki peranan penting dalam membentuk kehidupan seorang manusia. Dan di tengah-tengah tantangan masa kini yang semakin kompleks yang diwarnai pementingan diri sendiri dan sikap hidup individualis, maka kehadiran keluarga dalam hidup seorang manusia tentunya sangat dibutuhkan. Kehidupan masyarakat yang semakin modern mengakibatkan banyak orang mengalami gangguan kesehatan mental yang beraneka ragam seperti stress dan frustasi. Hal ini terjadi karena orang menjadi hectic (sibuk luar biasa) dengan pendidikan, pekerjaan, pelayanan dan beraneka kesibukan individu lainnya. Situasi seperti inilah pengharapan di dalam Tuhan dibutuhkan, yaitu pengharapan untuk dimaafkan, diterima apa adanya, dimengerti dan dikasihi. Itulah pengharapan yang dibutuhkan di tengah situasi zaman saat ini.
Di Bulan Keluarga tahun ini kita diajak untuk menggumuli tema “KELUARGA PEMBERI HARAPAN”. Keluarga sebagai komunitas terkecil menjadi tempat berlabuh dan membangun pengharapan kala hidup terasa berat. Untuk Itu, keluarga-keluarga Kristiani diajak untuk saling memberi harapan, baik kepada setiap anggotanya, keluarga besarnya, gereja, maupun kepada masyarakat yang lebih luas.
Firman Tuhan dalam Yeremia 29:11 berbunyi demikian: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan rancangan apa yang ada pada Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan. yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." Firman ini menjadi sebuah pengingat bagi kita bahwa semua dinamika kehidupan yang ada dalam kehidupan kita adalah rancangan Tuhan. Seberat apapun tantangan dalam kehidupan kita (dan berkeluarga), Tuhan senantiasa menghadirkan pengharapan yang memampukan kita berproses dalam setiap tantangan. Juga dalam Yeremia 17:7 dikatakan “Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan".
Setiap orang dalam keluarga diharapkan bisa saling memberi harapan demi kehidupan yang lebih baik yaitu melalui kerja bersama antara suami-istri, orang tua dan anak untuk membenahi dan menata ulang kehidupan keluarga sehingga tercipta keluarga yang penuh vitalitas. Kiranya kita senantiasa menaruh pengharapan pada Tuhan dan mampu pula menjadi saluran pengharapan Tuhan bagi lingkungan di mana kita berada. Tuhan Memberkati.
Pdt. Adi Cahyono, M.Si