Allah memiliki rencana yang luas bagi setiap manusia, dan Ia bekerja dalam berbagai cara untuk mencapai tujuan-Nya. Allah terus berkarya di dunia, tidak berbatas ruang dan waktu maupun batasan dunia lainnya. Tema Kebaktian Umum Minggu hari ini mengajak kita untuk menyadari bahwa rahmat dan kuasa Roh Allah juga dapat terjadi dan mengilhami orang lain yang berbeda latar belakang dengan kita sehingga tidak membatasi dan memonopoli karya Allah untuk diri sendiri maupun kelompoknya sendiri.
Kisah dalam bacaan Injil Markus 9:38-41, menceritakan tentang murid-murid Yesus yang melarang seorang yang mengusir setan atas nama Yesus, dikarenakan orang tersebut bukan bagian dari mereka. Yesus tidak mau para murid berpandangan bahwa pengusiran setan memakai nama-Nya dianggap tindakan yang salah hanya karena orang itu tidak termasuk kedua belas murid. Yesus mengatakan bahwa “Jangan melarang dia, sebab tidak seorangpun yang membuat keajaiban atas nama-Ku, dapat langsung menjelek-jelekkan Aku” (ay.40 BIMK). Maksudnya, Yesus tidak keberatan bila orang itu memakai namaNya untuk mengusir setan. Dapat dipastikan bahwa orang itu adalah orang yang percaya pada Yesus walaupun ia tidak termasuk kedua belas murid-Nya. Jadi orang itu bukan musuh Yesus. Sebab dengan menolong orang lain, sesungguhnya orang itu telah melakukan perintah Allah. Malah ia akan menerima upah karena kebaikan yang telah dilakukannya (ay. 41).
Yesus lalu menjelaskan alasannya "Sebab orang yang tidak melawan kita, berarti berpihak kepada kita" (ay. 41 BIMK). Hal ini memiliki arti yang sangat penting dalam konteks karya Allah yang tak terbatas. Pertama, Allah berkarya tidak terbatas pada satu kelompok atau denominasi tertentu saja. Perbedaan kelompok atau pandangan/pemikiran bukanlah halangan bagi Allah untuk bekerja melalui mereka. Jadi Allah bekerja di luar batasan-batasan tertentu, diantaranya kelompok, golongan, generasi atau usia, status sosial, suku atau etnis bangsa. Kedua, Allah bekerja melalui semua orang yang percaya dan bersedia dipakai untuk menyatakan karya-Nya. Siapa pun yang bekerja atas nama Yesus, bahkan jika mereka bukan dari kelompok kita, mereka berada di pihak kita. Jadi, Allah ingin setiap orang yang percaya kepada-Nya menjadi bagian dari karya-Nya di dunia.
Oleh sebab itu kita tidak boleh memiliki pemahaman bahwa Allah hanya dapat berkarya melalui diri kita saja atau kelompok maupun komunitas kita saja. Dengan kata lain, kita hendaknya jangan pernah berpikir bahwa hanya kita saja yang dapat melakukan yang baik. Karena Allah bisa menyatakan karya-Nya melalui siapa saja, termasuk orang yang tidak sekelompok atau tidak sepaham atau tidak sealiran dengan kita bahkan yang berbeda agama sekalipun.
Hati-hatilah terhadap kecenderungan mencela atau menghambat pelayanan orang lain hanya karena mereka tidak termasuk kelompok kita ataupun tidak sepaham dengan kita. Mari terus berbenah diri kalau kita selama ini ternyata kita bersikap seperti itu. Lebih baik jika suatu pelayanan dilakukan oleh orang lain daripada tidak sama sekali. Bahkan kita mesti bersyukur dan memberikan apresiasi atas pelayanan dan pekerjaan baik yang dilakukan orang/kelompok lain ternyata hasilnya lebih baik dari pada yang kita kerjakan. Tuhan senantiasa memberkati pelayanan kita semua.
Pdt. Adi Cahyono