Part 1: Peduli
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yoh 3:16)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “peduli” mempunyai arti: mengindahkan; memperhatikan. Dengan demikian jika kita peduli kepada sesama atau lingkungan, maka kita harus memperhatikannya bahkan mengindahkan (memandang dan atau membuat menjadi indah) baik sesama kita maupun lingkungan di sekitar dimana kita berada.
Tuhan Yesus adalah bukti nyata kepedulian dan kasih Allah terhadap manusia. Allah tidak ingin manusia mengalami kebinasaan, melainkan sebaliknya Allah ingin setiap orang yang percaya beroleh hidup yang kekal. Walaupun untuk itu Yesus harus mengalami penderitaan hingga mati di kayu salib. Ini bukan sekedar perhatian Allah dan untuk mengindahkan manusia, tetapi Allah memberikan anugerah! Karena jerih payah dan jerih lelah manusia tidak akan bisa untuk mendapatkan keselamatan (hidup kekal) itu.
Di zaman yang makin individualis ini, kepedulian orang semakin minim dan justru hal sebaliknya yang lebih banyak terjadi. Orang berlomba-lomba memacu diri untuk pencapaian pribadi dan mendapatkan pengakuan untuk diri sendiri. Entah itu dalam dunia karier/perkerjaan, usaha/bisnis, bahkan terjadi pula dalam pelayanan (gereja). Oleh sebab itu, menjadi jemaat yang peduli, baik sebagai gereja maupun pribadi adalah harga mati!
Allah menghendaki semua orang kembali dan bertobat (2 Petrus 3:9), dengan kata lain Allah ingin semua manusia diselamatkan. Oleh sebab itu, sebagai orang percaya yang meyakini anugerah keselamatan tersebut, kita harus membagikannya lewat sikap hidup kita yang menunjukkan kepedulian terhadap sesama. Bentuk kepedulian itu tidak harus berbentuk materi (uang/barang) semata, tetapi bisa melalui perhatian, doa, pendampingan kepada mereka yang setiap hari kita jumpai. Apalagi untuk mereka yang sedang berbeban berat (sakit, berduka, frustasi/depresi, dst.), maupun untuk mereka yang terjatuh dalam perbuatan dosa. Kepedulian Allah harus disalurkan dan dinyatakan melalui setiap kita.
Acara Berbagi Kasih (BERKAH) di Panti Asuhan Bukit Karmel Bogor yang akan dilaksanakan oleh Komisi Remaja pada tanggal 14 Februari 2015 mendatang adalah salah satu bentuk kepedulian gereja untuk anak-anak yang tidak bisa merasakan kasih sayang dari orang tuanya lagi. Apapun wujud kepedulian (uang/barang/perhatian/kasih sayang) yang kita berikan untuk mereka, akan sangat berarti untuk kelangsungan hidup mereka dan pertumbuhan imannya. Karena mereka akan semakin meyakini bahwa Tuhan senantiasa memelihara hidup mereka dengan mengirimkan orang-orang yang mau peduli. Mari ikut turut berbagi atas setiap berkat dan kebaikan Tuhan yang sudah kita alami.
Pnt. Adi Cahyono M. Si (Teol)