“Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu” (I Timotius 4:12).
Ketika saya remaja pada tahun 1977-1982, ada sebuah lagu yang sangat saya sukai. Liriknya sebagai berikut:
Masa muda sungguh senang
Jiwa penuh dengan cita cita
Bagai api yang tak kunjung padam
Selalu membakar dalam hati
Reff. : Masa mudaku masa yang kukenang
Masa Tuhan memanggilku
Masa mudaku masa yang terindah
Kutinggalkan semua dosaku
Saya merasakan semua yang diungkapkan dalam lirik di atas. Sungguh masa remaja adalah masa yang sangat menyenangkan dan penuh semangat yang luar biasa. Sekali pun masa remaja merupakan saat pencarian identitas dan tidak jarang remaja masih labil, masa remaja juga merupakan saat yang “tepat” seseorang mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Saya bersyukur, Tuhan memanggil saya untuk menjadi anakNya yang terus bertumbuh pada saat masa remaja. Saya mempunyai komitmen untuk ikut Tuhan Yesus dan melayaniNya. Saya bertumbuh dalam iman dan mulai rindu menjadi berkat bagi sesama.
Bulan Agustus di GKI Delima dikenal sebagai Bulan Remaja. Di bulan Remaja ini, Komisi Remaja dan anggota-anggotanya biasa menyambut anggota yang baru dari Komisi Anak, yakni mereka yang pada tahun ajaran ini baru naik ke kelas 7 (atau 1 SMP). Juga bulan Remaja dimaksudkan agar para remaja dapat membangun kebersamaan dan kekeluargaan dengan lebih baik lagi, dan tentunya mengekspresikan talenta-talenta mereka pada acara Praise and Worship sebagai puncak acara bulan Remaja. Tema bulan remaja 2016 adalah Express Yourself. Diharapkan orang tua dapat mendukung anak-anaknya mengikuti berbagai acara di bulan remaja ini, dan kita semua mendukung dalam doa agar semua acara yang disiapkan menjadi berkat.
Bait kedua lagu “Masa muda sungguh senang” menyatakan:
Masa muda sungguh senang
Kuberikan padaMu ya
Tuhan Apa yang ada pada diriku
Kuserahkan untuk kemuliaanMu
Betapa indahnya ketika para remaja dan kita semua dapat mempersembahkan diri kepada Tuhan, menjadi teladan dan berkarya untuk kemuliaan Tuhan. Mari memberi diri dan semua yang ada pada kita untuk kemuliaan Tuhan.
Pdt. Meitha Sartika, Th.M.