Lukas 24:38 (TB) Akan tetapi Ia berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul
keragu-raguan di dalam hati kamu?
Mujizat seringkali diartikan kejadian yang sangat luar biasa dan sangat diharapkan, seperti: orang kritis bisa sembuh. Namun bisa juga mijizat terjadi dalam hal sederhana bahkan dianggap biasa dalam keseharian, seperti: bernapas, bisa makan, minum dan tidur. Mujizat sangat kita harapkan dan doakan agar Tuhan Yesus kabulkan. Bagaimana sikap kita ketika mendapatkan mujizat Tuhan ini? Mari kita menilik Firman Tuhan dalam kisah perjumpaan dangan para murid.
- Ketika Tuhan Yesus ada ditengah-tengah mereka dan menyampaikan salam:’ damai sejahtera bagi kamu’. Mereka terkejut dan takut dan menganggap Tuhan Yesus adalah Hantu. Ternyata para murid tidak mengenali Tuhan Yesus pada saat ini, bisa jadi rasa ketakutan, kekuatiran dan kelelahan dalam hidup membutakan intuisi para murid. Begitu juga dengan kita; saat hidup kita begitu berat, lelah, takut dan sangat kuatir, hal ini bisa membuat kita tidak merasakan kehadiran Tuhan Yesus dalam hidup kita.
- Respon Tuhan Yesus sangat rendah hangat. Dimana Tuhan Yesus mengajak para murid untuk makan bersama. Makan bersama adalah ajang untuk saling bersilaturahmi, keakraban dan kehangatan. Hal ini mengingatkan kepada murid-murid bahwa Tuhan Yesus suka mengajar dan bersendagurau dengan para murid saat makan. Kita harus yakin dan percaya Tuhan Yesus itu hadir dalam hidup kita. Kehadiran Tuhan Yesus melalui Roh Kudus adalah mujizat yang luar biasa.
- Membuat kita merasakan dan diberkati dalam hidup keseharian bahkan dalam sesuatu yang berjalan seperti biasa saja. Namun dalam perjumpaan jangan lupakan bahwa selalu ada pembaharuan yang jauh lebih baik dan menyelamatkan. Jadi sebagai murid Tuhan Yesus kita juga harus punya kepekaan atas kehadiran Tuhan Yesus. Saat kita merasakan perjumpaan dengan Tuhan Yesus maka kita harus hidup dengan sukacita, semangat dan memberkati. Hal inilah yang menjadi kesaksian kita. Solagracia
- Pdt. Ima F. Simamora -
