Bila kita pergi ke taman atau kebun yang memiliki banyak tanaman sangat menyenangkan. Kita merasa disegarkan karena memandang tanaman yang indah; pohonnya tumbuh dengan segar dan hijau atau ada bunga-bunganya apalagi ada buahnya. Terkadang kita tidak sabar untuk memetik atau mengambil buahnya. Tapi tahukah saudara agar pohon dapat tumbuh dengan sangat baik dan berbuah dengan baik perlu pemeliharaan yang baik. Apalagi dengan pohon buah-buah yang agak sulit seperti pohon anggur. Maka diperlukan pemeliharaan yang khusus, dimana pohonnya perlu dipapas, dipupuk dan terus dipelihara dengan sangat baik. Dalam Yohanes 15:1-8 Tuhan Yesus memakai pohon anggur sebagai perumpamaan berkaitan dengan para murid.
Perumpamaan pohon Anggur yang dipakai oleh Tuhan Yesus mengarahkan kepada kualitas dan hakekat para murid. Kualitas dan hakekat para murid yang harus dapat memuliakan Tuhan Allah dimana para murid harus mau terhubung dengan dalam dan erat kepada Tuhan Yesus. Keterhubungan yang memiliki ketergantungan yang sangat seperti tubuh kita dengan jantung atau otak bila kedua organ tersebut rusak atau maka rusaklah tubuh dan matilah tubuh kita. Hubungan kita dengan Tuhan Yesus adalah yang tidak bisa terpisahkan dan mendalam. Oleh karena itu bagi kita yang menjadi murid-murid-Nya maka kita harus hidup didalam Tuhan Yesus. Hidup yang memuliakan Bapa/ Tuhan Allah dimana dalam seluruh kehidupan kita memuliakan Bapa di Sorga. Saat kita berdoa apakah kita memuliakan Tuhan Allah, saat kita bernyanyi lagu pujian, apakah kita memuliakan Tuhan Allah?, saat kita bekerja apakah kita memuliakan Tuhan Allah?, saat kita melayani apakah kita memuliakan Tuhan Allah?, saat kita memandang keuangan kita apakah kita memuliakan Tuhan Allah. Apakah kita memakai seluruh hidup dan waktu untuk memuliakan Tuhan Allah, Bapa di Sorga dan Roh Kudus?
Mereka yang memuliakan Bapa adalah mereka yang berdiam dalam kediaman Allah dan menghasilkan buah-buah melalui tindakan yang memuliakan Allah, maka akan menghasilkan buah-buah yang segar dan memberkati. Buah yang menghasilkan perubahan kehidupan dalam kasih, kebenaran dan keselamatan bagi kehidupan. Mereka yang berdiam dalam kediaman Tuhan Allah seperti yang digambarkan dalam mazmur 15: 1-5: ” Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi; yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.” Tidak goyah untuk terus berbuah sekalipun kehidupan menggoyangkannya dengan kencang. Sola-Gracia
- Pdt. Ima F. Simamora -
