Rangkaian pesta demokrasi (baca: Pemilu) untuk menentukan Capres dan Cawapres 2024-2029 telah usai setelah KPU menetapkan Capres-Cawapres Terpilih pada tanggal 24 April yang lalu. Hal ini sebagai tindaklanjut atas keputusan MK yang sudah memutuskan sengketa hasil pilpres 2024-2029. Adapun Paslon yang terpilih adalah No Urut 02 yaitu PrabowoGibran. Ada yang sangat menarik untuk menjadi perhatian kita bersama bahwa dalam sambutannya Presiden Terpilih yaitu Prabowo Subianto mengatakan bahwa “kami akan merangkul semua pihak, dan berbakti atau mengabdi untuk semua lapisan masyarakat baik yang memilih dirinya maupun yang tidak memilihnya”. Dalam bahasa orang Kristen, pernyataan tersebut dapat diungkapkan dengan kalimat bahwa Presiden terpilih akan mengasihi semua pihak tanpa pilih kasih. Hal ini merupakan sebuah komitmen yang patut kita hargai dan dukung supaya terwujud kehidupan bangsa Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera.
Dalam bacaan Injil minggu ini yaitu Yohanes 15:9-17 Yesus menggunakan ilustrasi kasih persahabatan untuk menunjukkan bagaimana menjadi murid Kristus dan memuliakan Allah. Yesus mengajarkan kepada para murid untuk membuktikan kasih mereka kepada-Nya, yaitu dengan taat perintah Yesus untuk saling mengasihi di antara mereka (ayat 12). Hanya dengan tinggal terus di dalam Yesus, mereka sanggup untuk saling mengasihi (ayat 10). Pada waktu mereka saling mengasihi, mereka bukan lagi hamba-hamba Allah, tetapi sahabat-sahabat Kristus (ay. 14-15). Kasih terbesar dari seorang sahabat adalah ketika ia memberikan nyawanya untuk sahabatsahabatnya (ay.13). Hal itu sudah diwujudkan oleh Yesus dengan kesediaanNya mati disalibkan.
Kepada sahabat-sahabat Kristus, Allah menyatakan isi hati-Nya, yaitu kerinduan-Nya untuk menyelamatkan isi dunia. Allah ingin memakai dan mengutus gereja agar pergi ke tengah-tengah dunia, untuk menjadi alat anugerah Allah memperkenalkan Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat bagi dunia ini.
Teruslah membagikan cinta kasih Allah kepada semua orang tanpa batasan apapun sehingga terbentuk persekutuan cinta kasih umat manusia dalam memberitakan Injil kepada siapapun. Semangat kemarahan diganti dengan keramahan, kebencian diganti dengan penerimaan satu sama lain, olok-olok dan caci-maki diganti dengan saling menghargai. Dengan demikian kita menjadi sahabat-sahabat Kristus ketika mau mengasihi sesama tanpa pilih kasih. Itulah buah yang harus dihasilkan para murid masa kini.
Kita bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, dianugerahi bukan hanya kekayaan alam yang melimpah tetapi juga keragaman yang menjadi kekuatan dan keunggulan bangsa ini. Mari kita wujudkan dan pelihara kesatuan bangsa dengan semangat cinta dan kasih tanpa pilihpilih. Mari bersatu untuk mewujudkan Indonesia maju!
- Pdt. Adi Cahyono -
