Majelis Jemaat

Rayon

Komisi

Kelompok Kerja

Perkataan Tuhan Yesus: “Yohanes 6:35 (TB) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” Perkataan Tuhan Yesus ini mau menekankan pada identitas siapa Yesus sesungguhnya sebagai: Tuhan, sumber kehidupan dan juruselamat dunia.

Menjadikan Tuhan Yesus sebagai sumber kehidupan berarti menempatkan Yesus sebagai satusatunya yang berdaulat di dalam kehidupan kita termasuk di dalam masalah-masalah ekonomi. Masalah ekonomi menjadi bagian yang sangat rentan karena meliputi hampir seluruh kehidupan kita dari masalah memenuhi kebutuhan makanan, biaya pendidikan, kesehatan, rumah dan sebagainya. Yesus sebagai juruselamat meliputi seluruh kehidupan dan umat-Nya. Bagi umat-Nya Yesus menyelamatkan melalui kisah penyaliban-Nya dimana Yesus membaharui kehidupan dunia, menerobos mengalahkan kerajaan maut dimana Yesus juga mengerjakan keselamatan-Nya dan memperbaiki relasi antara surga dan dunia. Yesus hadir dalam karya Salib menjadi Allah yang merengkuh surga, dunia dan maut. Dalam karya keilahian Yesus inilah yang seringkali menjadi kontroversi dan terus diperdebatkan dalam tataran perkembangan teologi seperti munculnya gerakan new age, baru-baru ini kristen progresif, teologia sukses dll. Perkembangan yang semakin terbuka dan renyah disebarkan dan “mencengangkan” pada masa kini karena maraknya perkembangan dunia digital. Kristen progresif yang baru mengangetkan di Indonesia bukanlah hal baru dalam dunia teologi dan kekristenan.

Kekristenan Progresif yang mempertanyakan akan keilahian Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan kemungkinan adanya Allah lain yang bisa meyelamatkan serta pemahaman bahwa manusia juga ada sisi keilahian. Richard Rohr, rahib ordo Fransiskan dan juga salah satu tokoh Kristen Progresif, memaparkan dalam bukunya, The Universal Christ: How a Forgotten Reality Can Change Everything We See, Hope for and Believe, bahwa alam semesta, termasuk manusia, adalah produk dari sebuah inkarnasi Allah. Ada natur ilahi dalam seluruh ciptaan, termasuk dalam diri kita.

Sekali lagi munculnya gerakan-gerakan dan paham-paham teologi yang mempertanyakan dan menggugat keilahian Yesus bukanlah hal baru dalam sejarah Yesus. Hal ini ada baiknya juga karena membuat kita dalam mengkritisi iman kita kepada Tuhan Yesus: apakah Tuhan Yesus menjadi satu-satunya Tuhan dan Juru Selamat kita? Bahkan guncangan akan keilahian Yesus dapat terjadi dalam kesehatian kita. Dalam masalah-masalah keseharian; ekonomi dengan naiknya harga-harga, kesehatan, pekerjaan, relasi antar manusia dll. Semua itu menjadi dinamika yang dapat menguatkan iman percaya kita.

Kembali kepada perkataan Yesus menjadi kata kuncinya. Kali ini Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa Yesus adalah roti hidup dan air hidup. Yesus bukan hanya pemberi roti dan air. Yesus bukan hanya penyalur roti dan air (dasar kebutuhan hidup) namun menjadi sumbernya. Yesus adalah sumber kehidupan kita. Perkataan Yesus sebagai roti dan air kehidupan membawa kita pada perkataan Yesus lainnya. Luke 22:19 (KJV) And he took bread, and gave thanks, and brake it, and gave unto them, saying, This is my body which is given for you: this do in remembrance of me.”. Remembranve of me mengajak kita untuk mengingat, menanamkan kesan dalam ingatan kita akan karya Ilahi Yesus. 

Jadi percaya kepada Tuhan Yesus bukan hanya sekedar beriman dalam status kristen namun usaha untuk terus mengingat Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dalam setiap karya-karya-Nya. Sola Gracia

- Pdt. Ima F. Simamora -

Keluarga Kristus Yang Menjadi Berkat

 

Sub Tema Tahun Pelayanan 2024 - 2025

Jadwal Kebaktian

Sekolah Minggu :
Minggu Pukul 09.00 WIB

Kebaktian Remaja :
Minggu Pukul 09.00 WIB

Kebaktian Pemuda :
Minggu Pukul 11.00 WIB

Kebaktian Lansia :
Jumat Pukul 10.00 WIB

Kebaktian Umum : 
Minggu Pukul 06.30 WIB
Minggu Pukul 09.00 WIB (Hybrid)
Minggu Pukul 17.00 WIB

Facebook GKI Delima

Download Buku HUT 40 Tahun

 

Download Warta Jemaat

 

Download Liturgi Kebaktian