Dalam kalender gerejawi setelah menghayati Minggu Trinitas kita memasuki Minggu Biasa sampai dengan Minggu Kristus Raja, yaitu satu minggu sebelum Minggu Adven. Dalam minggu-minggu biasa umat diajak untuk menghayati tuntunan kasih Allah berdasarkan karya Kristus sebagai panduan atau pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran dan karya Kristus di tengah dunia menjadi buktinya kehadiran kerajaan Allah. Umat ditebus, dipanggil dan dipilih untuk melanjutkan karya Kristus dengan pertolongan kuasa Roh Kudus. Kita orang percaya diutus untuk menghadirkan tanda kerajaan Allah sebagai bukti karya dan kasih Allah terus hadir di tengah dunia.

Dari bacaan Injil hari ini yaitu Matius 9:35-10:8 kita belajar bahwa salah satu cara melanjutkan misi-Nya menghadirkan tanda kerajaan Allah di dunia adalah dengan menjadi pekerja-pekerja-Nya yang digerakkan oleh belas kasihan untuk mengabarkan Kabar Baik dan menjangkau mereka yang terhilang dalam masyarakat dengan memberikan kesembuhan kepada mereka yang sakit dan menguatkan mereka yang lemah tubuh seperti Yesus teladankan. Selain model atau pola pelayanan Yesus tersebut, kita pun dapat melihat bahwa Yesus telah mempersiapkan/membekali/melatih para rasul-rasul yang diutus untuk mewartakan bahwa kerajaan Allah sudah dekat. Mereka dilengkapi dengan kuasa karena merekalah yang telah dipilih dan dilatih oleh Yesus. Kuasa yang Yesus berikan kepada murid-murid-Nya memampukan mereka untuk melakukan pelayanan secara efektif dan berdampak nyata dalam kehidupan manusia (10:11). Satu hal yang harus diingat bahwa mereka diberi kuasa tidak selalu untuk melakukan mukjizat, tetapi meliputi kuasa untuk mengajar, berkhotbah, dan menghibur sehingga kasih Allah kepada manusia.

Marilah kita teladani pola pelayanan Yesus dan murid-murid-Nya, bukan hanya memberikan nasihat dan doa tetapi memberikan sesuatu yang nyata yang dibutuhkan. Seringkali kita terlalu menitikberatkan kepada pelayanan pemberitaan Injil (kotbah/ceramah/bagi pamflet), sehingga mengesampingkan pelayanan-pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan sosial orang lain. Seringkali kita menganggap bahwa masalah rohani lebih penting daripada masalah jasmani. Padahal Yesus dengan belas kasihan-Nya berusaha untuk menyembuhkan pribadi manusia secara utuh. Oleh sebab itu kita selain berkhotbah dan mengajar (Now: berbagi renungan Firman Tuhan, motivasi, kata bijak), kita pun harus meneladani pola pelayanan Yesus dan menyatakan kasih Allah seperti yang Yesus lakukan, dengan menyediakan makanan bagi yang lapar, merawat yang sakit, dan membela yang ditindas. 

Di era pandemi ini memang orang membutuhkan sapaan dan doa yang tulus bagi mereka yang mengalami kejenuhan karena di rumah saja. Namun ada yang butuh pekerjaan atau sumber pemasukan karena kena PHK/dirumahkan dari pekerjaan. Ada yang butuh pembeli karena tempat usahanya harus terhenti seperti kantin-kantin sekolah, biaya sekolah, dst. Ingatlah bahwa setiap kita diberikan kuasa untuk menyatakan kasih Allah. Gunakanlan itu untuk menghadirkan tanda kerajaanNya secara nyata sesuai pergumulan.

(Pdt. Adi Cahyono)