Dalam salah satu film Danzel Washinton (Bone) yang mengangkat latar belakang pertikaian antar kulit putih dan kulit hitam. Film “Remember The Titan” Danzel Washinton menjadi pelatih football yang anggota tim semuanya kulit putih, Bone berusaha untuk melatih dan membentuk tim dari kulit putih dan kulit hitam. Ternyata diawalnya sangat sulit karena sering terjadi konflik karena pengaruh isu warna kulit yang terus diwariskan. Sampai terjadinya pertengkaran yang sangat sengit. Bone sebagai pelatih mengajak para pemain untuk pergi ke sebuah tempat yang ternyata komplek pemakaman para korban aparheid/perang antar warna kulit. Bone berkata: “ 5000 orang telah terbunuh dan dikuburkan ditempat ini. Saudara saya sudah terbunuh, kebencian sangat melukai hati saya. Kebencian menghancurkan keluarga saya. Semua orang harus mengingatnya dan perlakukan orang lain dengan rasa hormat.” Kata-kata ini menyadarkan para anggota football itu dan berjanji untuk saling menghormati dan memenangkan pertandingan sebagai tim pertama yang anggotanya dengan warna kulit campuran.