Wittenberg bukan kota yang besar. Kota ini amat kecil dan sepi. Melihat suasana ini, saya menduga bahwa penduduk di kota ini pun tidak banyak. Apalagi 500 tahun yang lalu saat Martin Luther menempelkan 95 dalil (kalimat kritisnya) terhadap gereja di pintu masuk All Saints’ Church (Schlosskirche), Wittenberg pada sore hari 31 Oktober 1517 menjelang peringatan All Saints’ Day. Saya semakin yakin, tindakan Luther—yang selanjutnya dikenal dengan cikal bakal gerakan reformasi gereja—hanyalah tindakan kecil dan sederhana: tidak dengan berkoar-koar di depan massa yang begitu banyak, bukan untuk cari muka alias dikenal orang banyak, dan tentu bukan untuk mendirikan gereja baru!