“Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh”
(II Petrus 1:10a)

Pada tahun pelayanan 2018-2019 ini, GKI Delima masih menggunakan sub-tema “Gereja yang Menjadi Berkat bagi Sesama” dengan fokus pelayanan pada bidang Persekutuan. Sebagai keluarga besar GKI Delima, kita rindu agar seluruh umat (baik anggota maupun simpatisan) makin merasakan kehangatan dalam berelasi satu dengan yang lainnya. GKI Delima rindu agar setiap pengunjung dapat merasakan “at home”. Bahkan GKI Delima dengan ciri sebagai “gereja transit” harus dapat menjadi rumah kedua bagi pengunjung yang memang sedang berada jauh dari keluarganya. GKI Delima menjadi keluarga di mana kebersamaan dan pertumbuhan dapat dialami oleh setiap umat. Tentunya, GKI Delima terus berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan rohani setiap umat.

“Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh”
(II Petrus 1:10a)

Kita bersyukur baru saja bersama-sama memperingati hari kematian (Jumat Agung) dan kebangkitan Tuhan Yesus (Paskah). Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus mengingatkan kita akan anugerah keselamatan yang sudah kita terima dengan cuma-cuma. Keselamatan kita peroleh bukan karena usaha dan perbuatan-perbuatan kita, tetapi semata hanya karena anugerah Tuhan. Diselamatkan semata oleh anugerah Tuhan seharusnya tidak menjadikan orang Kristen terlena. Surat II Petrus 1:3-11 mengingatkan bahwa anugerah Tuhan seharusnya membuat setiap orang Kristen lebih bergiat dan berusaha sungguh-sungguh mempunyai hidup yang berbuah sebagai murid-murid Kristus.

Ada sebuah pepatah Kristen yang menjelaskan kaitan antara doa dan kerja, yaitu ora et labora (berdoa dan bekerja). Tidak ada yang keliru dengan pepatah ora et labora ini, kecuali bahwa ia mudah menggiring kita pada pemisahan antara doa dan kerja. Pepatah ini mengandaikan bahwa berdoa bukanlah saat untuk bekerja dan bekerja bukan saat untuk berdoa. Benar, keduanya berhubungan, namun yang satu tidak ditemukan di dalam yang lain.

Hidup dengan bertanggung jawab merupakan cerminan sikap bijaksana dalam diri seseorang. Pribadi-pribadi yang bijaksana akan menjalankan semua tugas, pekerjaan, dan kewajiban dengan semangat merdeka. Ia bertindak bukan karena terpaksa, apalagi dipaksa. Sikap bijaksana juga menjadikan seseorang mampu memilah mana yang perlu dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan. Sikap bijaksana melahirkan penghayatan bahwa hidup ini sebuah kepercayaan dan karena dipercaya seseorang akan mudah memercayai orang lain.